Cara
menghadapi anak yang cenderung suka berbohong Apakah buah hati tercinta Anda
sudah mulai berkata bohong?
Berikut
ini bebrapa tips yang dapat dilakukan untuk menghadapi dan menyikapi anak yang
mulai pandai mengarang cerita yang tidak benar.
- Jelaskan Kepada mereka tentang arti dari berbohong. Anak kecil belum mampu
membedakan antara berbohong dan imajinasi. Seringkali kita sebagai orang
tua menganggap hal itu sebagai berbohong, padahal dia hanya ingin
menyampaikan apa yang diharapkan dan diimajinasikannya terjadi. Berikanlah
pengertian bahwa berbohong itu adalah mengatakan sesuatu yang berbeda
dengan apa yang terjadi.
- Hindarkan anak dari situasi yang akan membuatnya
berbohong.
Contohnya, jika si kecil sering memecahkan benda seperti hiasan, keramik,
gelas, vas bunga baik secara sengaja maupun tidak sengaja, maka taruhlah
benda tersebut di tempat yang tidak mudah dijangkaunya. Sikap berbohong
terjadi karena si kecil berusaha menutupi kesalahannya dan takut dimarahi
oleh orangtuanya, sehingga dia bersikap berbohong untuk menutupi kesalahan
dan rasa takutnya dan berharap kejadian itu tidak pernah terjadi.
- Hindari sikap suka menuduh. Sakit rasanya hati ini jika
dituduh melakukan sesuatu atau selalu dipersalahkan. Begitupun dengan
anak-anak. Ketika si anak melakukan kesalahan yang akan memicunya untuk
berbohong, maka jangan sekali-kali kita menghakiminya seperti menghakimi
penjahat, ajaklah berdialog dan bertanya inti permasalahanya apa dan
jangan pernah mengeluarkan atau menuduhnya sebagai tertuduh. Misalkan dia
menyembunyika mainan adiknya, adiknya nangis dan si kakak menjadi sasaran
sebagai pelakunya, hindari hal itu. Biasanya anak melakukan hal tersebut
dikarenakan dia sedang mencari perhatian, maka peluk dan ciumlah dia serta
sayangilah dia, jangan jadikan dia sebagai tertuduh.
- Fokus hanya pada hal yang positif saja. Ketika si kecil sedang
bercerita maka tekankanlah pada bagian cerita yang benar dengan lembut dan
penuh kasih sayang tunjukkan bagian yang tidak baik. Anak pada umumnya
sangat kreatif mereka hanya memerlukan bimbingan terhadap bagaimana
menceritakan sesuatu tanpa memancing dia untuk berbohong.
- Hargai Kejujurannya. Bersikap jujur itu sulit bagi orang yang biasa
berbohong dan sikap jujur itu bisa dibentuk semenjak dini. Oleh karena
itu, peran orang tua, lingkungan dan sekolah sangat menentukan terhadap
perilaku jujur pada anak kita. Sebagian anak berpikiran bahwa untuk
mendapatkan perhatian orangtuanya adalah dengan berbohong. Maka dari itu,
berilah perhatian ekstra ketika si kecil sudah berani berkata dengan jujur
terhadap kesalahan yang dilakukannya dengan begitu si kecilpun merasa
dihargai dan katakanlah bahwa kejujuran itu adalah hal yang paling penting
dalam kehidupan ini.
- Berikan hukman (jika perlu) secara bijak. Cara yang paling efektif
dalam mengajarkan nilai kejujuran kepada anak adalah dengan memberikan
contoh dan bimbingan baik dari orangtua maupun orang dewasa lainnya. Tapi
adakalnya pemberian hukuman diberikan ketika anak sudah mulai melebihi
batas toleransi ketika berbohong. Tentunya pemberian hukuman ini tidak ada
efek kekerasan secara fisik maupun psikis. Setelah hukuman diberikan
berikan penjelasan kepada anak kenapa hukuman itu diberikan dan berikan
pelukan serta ciuman kepadanya sebagai tanda bahwa kita menyayanginya.
- Tanamkan arti dari kejujuran kepada anak. Kejujuran adalah harta
berharga yang harus dijaga yang akan berguna untuk masa depannya.
- Cari buku cerita tentang efek negatif dari berbohong. Media cerita menjadi media
yang sangat efektif untuk anak-anak karena usia anak-anak masih dipenuhi
dengan daya khayal yang imajinatif, seperti cerita si kancil, dongeng
maupun cerita yang lainnya. Pilihlah cerita yang mengisahkan tentang
perilaku suka berbohog dan akibatnya, bacakan cerita tersebut kepada anak
dan sampaikan pesan moral dari cerita tersebut kepada anak.
- Jadi contoh yang baik. Orangtua adalah contoh dan model bagi anaknya. Maka,
Jadilah contoh yang baik untuk anak-anak anda, jangan pernah sekalipun
anda berbohong dihadapan anak-anak, bersikaplah jujur baik dalam tindakan
maupun dalam ucapan. Karena anak-anak memiliki metode pembelajaran yang
disebut dengan modelling, proses modelling ini akan dia dapatkan dari
lingkungan terdekatnya yaitu dari orangtuanya.
Baca juga: macam-macam gaya belajar anak
Mengingat
anak adalah titipan berharga, maka kita harus menjaga anak dari hal-hal yang
akan merusak mereka. Lingkungan rumah menjadi pondasi utama dalam menanmkan
nilai-nilai moral terhdap anak, maka jadilah orangtua yang mampu memberikan
contoh kebaikan terhadap anak-anak.
Supported by: griyamainan.com pusat penjualan mainan edukatif anak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar