Kenapa harus gengsi?
Kita pasti
pernah marah sama anak baik karena hal sepele maupun karena perilaku anak yang
memang salah. Biasanya rasa marah ini tidak hilang dalam sekejap, rasa marahnya
biasanya berlangsung lama dan melebar kemana-mana. Berbeda sekali dengan anak-anak
ketika mereka berantem dengan teman sebayanya mereka cenderung akan akrab
kembali dan bermain bersama lagi tidak lama setelah mereka marahan.

Tapi kenapa
hal ini suka berbeda dengan kita sebagai orangtua? Padahal hanya karena hal
sepele kita bisa marah sampai berkali-kali dan lama bahkan sampai merembet
kemana-mana. Nah, akibat dari dari rasa marah dan kesal ini serta ditambah
dengan rasa “gengsi”, kita jadi enggan menyapa anak. Masing-masing pihak
menunggu untuk disapa terlebih dahulu dan memulai komunikasi. Sehingga
komunikasi antara orangtua dan anak jadi terhambat.
Lalu, apa yang harus kita lakukan agar komunikasi kembali cair?
Pertanyaannya
adalah siapa yang harus memulainya duluan? Tentu saja jawabannya adalah Kita
sebagai orangtua yang harus duluan
memulai komunikasi saat anak menunjukkan tanda-tanda perdamaian dan mengikuti
keinginan kita. Jika hal ini sudah Nampak, maka jangan ditunda-tunda lagi untuk
memeulai komunikasi efektif setelah anak mulai menunjukkan tanda-tanda
perubahan sikap menjadi lebih baik atau ingin berdamai dengan kita, mulailah
pembicaraan dengannya.
Ajaklah
kembali bicara seperti biasanya, jika perlu kita minta maaf duluan atas apa
yang terjadi diantara kita dan anak kita. Jangan gengsi untuk meminta maaf
duluan ya. Jika hal ini kita lakukan
maka anakpun akan mengikuti dengan meminta maaf juga.
Baca juga: Jangan menghukum anak ketika marah
Sampaikan
kepada anak dengan cara baik-baik perihal kesalahan yang dilakukannya, berikan
pemahaman baik dan buruknya melakukan kesalahan itu tentunya dengan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami oleh anak. Dan
jangan lupa untuk selalu memeluk dan mencium anak disaat ada kesempatan
terutama disaat kita berdamai setelah saling bermarahan. Karena sesungguhnya
anak yang didik dengan penuh cinta dan kasih sayang akan mempunyai sikap
toleran dan mudah memahami kondisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar